PENYEBAB TANAMAN TAK MAU BERBUAH

Menanam tanaman buah di pekarangan rumah memang menyenangkan. Selain membuat udara sekitar bertambah sejuk, hasilnya pun dapat kita konsumsi atau di jual untuk menambah penghasilan. Namun apa jadinya kalau tanaman mogok berbuah ?Tentu saja hasil yang kita harapkan takkan kunjung tiba.

APLIKASI PUPUK NASA PADA PERKEBUNAN SAWIT

Kita memiliki potensi lahan sawit yang sangat luar biasa, dan sudah sewajarnya kita mensyukuri karunia illahi tersebut yang salah satunya bisa kita wujudkan dengan terus berusaha meningkatkan produktifitas sawit tanpa merusak alam, Justru sebisa mungkin disamping hasil budidaya meningkat tetap harus di iringi partisipasi aktif dalam program memperbaiki lahan agar bisa kita wariskan kepada anak cucu kita kelak

Daerah tropis Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan budidaya kelapa sawit. Kita memiliki jutaan hektar lahan produktif yang bisa di kembangkan menjadi perkebunan kelapa sawit dan juga di tingkatkan produktifitasnya. Untuk mendapatkan hasil sawit yang berkualitas dan melimpah, ada beberapa tahapan yang harus di perhatikan di antaranya : Bibit, Lahan, Dan pengolahan hasil panen.

Disini saya akan berusaha menyajikan Artikel tentang "BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN HASIL PANEN KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK NASA, SALAH SATU PUPUK ORGANIK YANG SUDAH TERBUKTI DAN TERUJI PULUHAN TAHUN BERHASIL MERUBAH LAHAN DAN TANAMAN MENJADI LEBIH BAIK, DAN MENINGKATKAN HASIL PANEN BERLIPAT-LIPAT DAN BERKELANJUTAN".

Pupuk NASA terbuat dari limbah ternak, unggas, dan tumbuhan juga dari beberapa zat alami lainnya yang memiliki unsur hara yang mutlak diperlukan tanaman dan memperbaiki kegemburan serta kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Agar mendapatkan hasil yang semakin meningkat, Maka haruslah mengetahui cara pemakaian pupuk yang tepat.Ada beberapa cara dan metode yang bisa anda terapkan ada lahan sawit yang anda miliki. Beberapa pupuk Nasa untuk mengoptimalkan budidaya kelapa sawit adalah ;
1. POWER NUTRITION Adalah Produk NASA yang di formulasikan khusus untuk merangsang pembuahan dan meningkatkan kualitas serta kuantitas buah
2. SUPERNASA Yangmengandung unsur makro dan mikro, Hummat dan fulfat yang sangat tinggi dan dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50%
3. POC NASA Pupuk organik cair yang ramah lingkungan untuk percepatan tumbuh kembang tanaman serta berangsur -angsur mampu memperbaiki kondisi lahan.
4. AERO 810 Agar pencampuran merata dan melekat antara pupuk kimia dan pupuk organik NASA

A. Pupuk NASA Sawit 1 (Metode tabur) untuk luas lahan 1 hektar pada tanaman yang sudah berproduksi
1.Teknis pemupukan menggunakan pupuk Supernasa, Power Nutrition dan Aero 810

* Cara pakai pupuk NASA dengan metode tabur adalah sbb : 
- Sediakan media untuk pencampuran pupuk NASA yang di butuhkan.
- Campur dan aduk 3 Kg Supernasa + 3 Kg Power Nutri + Pupuk Kimia yang biasa di gunakan.
- Tambahkan 10 botol Aero 810 agar pencampuranmerata dan merekat antara pupuk kimia dan pupuk NASA Tersebut, Juga AERO 810 tersebut akan memaksimalkan penyerapan tanaman terhadap pupuk yang kita aplikasikan.
- Setelah pencampuran merata, lalu diamkan kurang lebih 5-10 menit dan usahakan letakkan di tempat yang tak terkena matahari langsung/teduh.
- Selanjutnya pupuk siap untuk di tebarkan ke sekeliling pokok tanaman sawit dengan jarak 70-80 cm dari batang pohon sawit.
- Interval waktu aplikasi setiap 4 bulan sekali. 
- Lakukan penyiraman rutin apabila curah hujan di rasa kurang

* Dosis pupuk kimia bisa disesuaikan dengan umur tanaman sawit :
1. Umur sawit 6 tahun memerlukan campuran pupuk kimia 0,5 Kg per pohon, jadi ketika pencampuran dengan pupuk supernasa dan power nutrition dalam satu hektar memerlukan pupuk kimia 60 Kilogram
2.Umur sawit 6-15 tahun memerlukan campuran pupuk kimia 1 Kg per pohon
3.Umur sawit 15 tahun lebih, diperlukan hingga 2 Kg per pohon

B. Pupuk NASA Sawit 2 (Metode Pikat NASA)

~Pemakaian pupuk NASA tahap pembibitan
1. POC NASA  (3 tutup atau +/- 30 cc) + Hormonik ( 1 tutup atau +/- 10 cc) untuk 1 tangki ( 10 liter) lalu semprotkan merata atau bisa di siramkan dengan dosis 1 gelas/bibit dan lakukan 2 minggu sekali.

~ Pemakaian pupuk NASA pada tanaman sawit yang belum menghasilkan (Belum berproduksi / Umur 0-1 tahun)
1.Pupuk Supernasa : 
Siapkan 2 botol Supernasa (250 gr) lalu larutkan ke dalam 25 liter air kemudian kocorkan ke tanaman sawit 25 pohon (1 liter per pohon) lakukan tiap 6 bulan sekali.
2.POC NASA DAN HORMONIK : 
5 Tutup POC NASA + 1 Tutup HORMONIK di masukkan ke dalam tangki (10 liter) lalu semprotkan untuk 10 pohon sawit.Perlakuan tiap 2 bulan sekali.

~ Pemupukan pada tanaman sawit umur 1-2 tahun
1.Pupuk Supernasa : 
Siapkan 2 Kg Supernasa dan larutkan dalam 50 liter air, kocorkan untuk 25 pohon/2 liter perpohon, dan lakukan aplikasi ini 6 bulan sekali.
2.Poc dan Hormonik : 
5 tutup botol Poc NASA + 1 tutup botol Hormonik masukkan ke dalam tangki (10 liter air) semprotkan untuk 10 pohon sawit lakukan 2 bulan sekali

~ Pemupukan pada tanaman sawit umur 2-3 tahun 
pada umur tsb pemupukan cukup dengan Supernasa dengan dosis 3-6 Kg untuk 1 hektar sawit dan lakukan 6 bulan sekali hingga tanaman mulai berproduksi

~Pemupukan pada tanaman sawit yang sudah berproduksi 
Pemakaian Pupuk Supernasa dan Power Nutrition Yaitu dengan cara :
Larutkan Supernasa 500gr + Power Nutrition 500gr ke 30 liter air lalu siramkan untuk 20 pohon sawit.Lakukan 6 bulan sekali.

Hasil panen kelapa sawit yang bisa di capai dengan pemupukan NASA akan terjadi peningkatan 30 %- 50 % dari sebelumnya,Juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 % .Jikapun penggunaan pupuk kimia tidak di kurangi potensi hasilnya bisa mencapai 70 %-90 %

Cara Pemesanan Produk :
1. SMS/Telp untuk konfirmasi Pemesanan.
2. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer.
3.Transfer biaya pembelian + Ongkos kirim sesuai dengan pemesanan melalui BANK BRI NO REK. 3744-01-012514-53-3 a/n TRININGSIH 
4. Konfirmasi Nama dan Alamat pengiriman Via HP. 

KONSULTASI/PEMESANAN/PENDAFTARAN MITRA BARU NASA

TRININGSIH
No id Resmi N-413631
Stokist nasa batang G.3148

SMS/TELP/WHATSAPP

0812-1568-6741

0895-3330-9303-3

FACEBOOK

https://www.facebook.com/triningsih.triningsih.733
FANPAGE
https://www.facebook.com/stokistnasabatangG.3148
https://www.facebook.com/StokistNasaG.3148

Alamat
Dk.Petodanan Baru Rt/Rw : 07/02 Kel.Proyonanggan Tengah Kec/Kab. Batang Jawa Tengah 51211

PUPUK KUALITAS TINGGI, DOSIS RENDAH 50 KG SETARA 1 TON GRANULE BIASA

Sudah tidak jaman lagi pupuk organik Granule di aplikasikan dengan jumlah yang banyak. NASA membuat terobosan dengan pupuk Granule "dosis rendah" . Hanya di butuhkan 50 Kg untuk lahan 1 Ha.

Pada umumnya rekomendasi aplikasi pupuk organik Granule sebanyak 500-1000 Kg/Ha. "Beda dengan produk Granule NASA, dengan produk Granule NASA cukup dengan dosis 50 Kg/Ha", tutur Untung Subagyo S.Pi dari PT.Global Agro Tangguh (P
Inovasi ini berasal dari banyaknya muncul permasalahan teknis yang terjadi pada pupuk Granule selama ini. Dengan rekomendasi pemupukan normal, biaya transportasi menjadi tinggi, dan aplikasi di lahan juga membutuhkan tenaga kerja serta waktu lebih lama.

Teknologi NASA yang di terapkan dalam produk Granule menjawab semua permasalahan tersebut. "Bayangkan membawa satu ton sama 50 Kg Tentu lebih mudah yang 50 Kg khan, kita tidak lagi kesulitan transportasinya, juga tidak kerepotan ketika mengaplikasikannya ke sawah" Kata pria yang akrab di panggil Pak Untung ini.

Tidak hanya itu, jika mengaplikasikan Granule NASA, Sangat direkomendasikan untuk mengurangi secara bertahap Dosis penggunaan Pupuk kimia. Pada awal aplikasi, Pupuk N (Nitrogen), P (POSPAT), dan K (Kalium) bisa dikurangi 25 %, Selanjutnya nanti saat sudah di sebar dalam waktu lumayan lama, dan tanda tanda tanah sudah mulai sehat, Mikroorganisme setempat juga sudah mulai berkembang biak, Hormon bekerja dengan baik maka saat itu waktu terbaik mengurangi takaran Urea, TSP, Kcl.

" Intinya pengurangan dosis pupuk kimia dilakukan dengan melihat indikator berupa : terlihat tanda-tanda kesuburan tanah, kegemburan dan kesehatan tanaman " 

Proses akurat, Bahan baku Pilihan 
Pupuk Granule NASA ini di buat dengan standar-standar yang di miliki NASA, begitu pula dengan bahan-bahan yang di gunakan juga berkualitas Prima.
"Bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat Granule NASA antara lain ; Kotoran sapi, pupuk guano pilihan, dolomit, Fosfat, Suplemen seperti pupuk cair, asam humat, serta tak lupa Supernasa", papar pria yang lahir tahun 1972 ini.

Bahan baku Granule NASA ini mempunyai kriteria sendiri, salah satunya adalah kotoran hewan. Kotoran hewan harus ternaungi dan tak boleh kena air hujan, Sehingga unsur-unsur di dalamnya tidak hilang. Selain itu Guano yang di pilih haruslah yang benar-benar murni tanpa campuran apapun seperti misalnya kapur. "Kita betul-betul menggunakan Fresh Guano", Ujar Untung mantap.

Kohe (Kotoran hewan) khusus untuk NASA, Fermented-nya kita bikin sendiri untuk menjaga kualitas dan mutu produksi. Tak cukup sampai di situ, setelah di tambah beberapa bahan lain, Supernasa Granule ini kita MIX-kan (seimbangkan) sehingga dosis 50 Kg Granule NASA Setara dengan penggunaan pupuk biasa 1000 Kg per hektar-nya.

Satu lagi menurut Untung "Rahasia Keunggulan Granule NASA adalah prinsip penggunaan bahan-bahan pilihan yang di padukan dengan proses pencampuran yang sempurna serta jaminan bahwa mikroorganisme di dalam Granule tetap hidup".

Keunggulan lain Granule NASA adalah kaya akan kandungan lengkap makro maupun mikro, juga mikroba pengikat unsur serta hormon pertumbuhan. Kandungan Unsur MAKRO di dalam Granule NASA memang tak terlalu tinggi, Namun di imbangi dengan kandungan mikroba pengikat unsur yang antara lain : Bakteri pengikat N, P , dan Rhizotobacter. Jadi memang komlit sekali kandungan Granule NASA ini, ada kandungan unsur mikro, makro, mikroba, juga hormon pertumbuhan. Dengan melihat kebutuhan saat ini, di mana semakin rendahnya kandungan mikro di dalam tanah akibat dari perilaku salah petani kita yang sudah puluhan tahun tak memberikan tanah unsur mikronya..maka Granule NASA akan mampu menjawab permasalahan tersebut. 

" Kondisi lahan pertanian kita saat ini sangat kritis, karena setiap habis panen para petani hanya mengembalikan ke tanah pertanian unsur N, P, K. padahal masih ada unsur lain yang harusnya juga di kembalikan yakni S ( sulfur) dan Bo ( Boron) ".

Memang sih kebutuhan unsur mikro sedikit,tapi kalau mata rantai unsur ini putus satu N saja, tetap akan mengganggu proses penyerapan tanaman. Dalam hukum "minimum Liebig" disebutkan bahwa : "Tanaman tidak akan optimal atau bahkan tak mampu menyerap unsur tertentu jika unsur lain tak tersedia". Maka akan sia-sia-lah jika ada satu unsur melimpah namun satu unsur lain tak ada karena murni organik.

Semoga bermanfaat

Cara Pemesanan Produk :
1.SMS/Telp untuk konfirmasi Pemesanan.
2.Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer.
3.Transfer biaya pembelian + Ongkos kirim sesuai dengan pemesanan melalui BANK BRI NO REK. 3744-01-012514-53-3 a/n TRININGSIH 
4.Konfirmasi Nama dan Alamat pengiriman Via HP

KONSULTASI/PEMESANAN/PENDAFTARAN MITRA BARU NASA

TRININGSIH
No id Resmi N-413631
Stokist nasa batang G.3148

SMS/TELP/WHATSAPP

0812-1568-6741

0895-3330-9303-3

FACEBOOK

https://www.facebook.com/triningsih.triningsih.733
FANPAGE
https://www.facebook.com/stokistnasabatangG.3148
https://www.facebook.com/StokistNasaG.3148

Alamat
Dk.Petodanan Baru Rt/Rw : 07/02 Kel.Proyonanggan Tengah Kec/Kab. Batang Jawa Tengah 51211

TANYA JAWAB TENTANG PERIKANAN

Tanya  : Apa produk PT NATURAL NUSANTARA untuk bidang perikanan ? 

Jawab : Untuk mengelola lahan ( kolam atau tambak ) berupa pupuk TON ( TAMBAK ORGANIK NUSANTARA ) NASA.

Tanya  : Apa saja kandungan dalam TON NASA ?

Jawab : TON NASA mengandung berbagai unsur mineral penting diantaranya yaitu : N, P, K, Ca, S, Mg, Cl, Mn, Fe, Cu, Na, Si, dan Al; senyawa-senyawa penting NaCl, SO4; zat-zat nutrisi penting berupa protein, karbohidrat dan lemak serta dilengkapi dengan asam humat vulvat.

TANYA - JAWAB PRODUK NASA "METILAT LEM"

Tanya : Apakah ada produk Nasa yang bisa di gunakan untuk mengendalikan lalat buah?

Jawab : Ada. Yaitu Natural Metilat berbahan aktif Methyl Eugenol yang berfungsi sebagai perangkap lalat buah ( Dacus sp.).
 

Tanya : Bagaimana cara Aplikasi Natural Metilat untuk mengendalikan Lalat buah? 
Jawab : Buat dahulu alat Perangkap Yaitu dengan cara :

1. Botol mineral dipotong sepertiga bagian atas
2. Potongan dimasukkan kembali ke dalam botol dengan posisi terbalik
3. Bagian dasar botol di lubangi agar bau Natural Metilat bisa keluar.Bau tersebut akan mengundang lalat buah untuk datang dan masuk perangkap.

TANYA - JAWAB PRODUK NASA "NATURAL GLIO"

Tanya  : Apakah bahan aktif dari Natural Glio ?

Jawab : Natural Glio merupakan jamur antagonis yang berbahan aktif Gliocadium sp dan Trichoderma sp yang mengandung 10 spora/gram sehingga masuk kategori F-1

Tanya  : Apa kegunaan dari Natural Glio ?

Jawab : Natural Glio dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit - penyakit yang terbawa oleh tanah seperti Rizoctonia sp, Pyhtium sp dan juga untuk penyakit layu.

TANYA - JAWAB PRODUK NASA "BVR"

Tanya  :  Apa bahan aktif dari Natural BVR ?

Jawab : Natural BVR adalah jamur entomopatogenik yang berbahan aktif Beuaveria bassiana yang mengandung 10 spora /gram sehingga masuk dalam kategori F-1

Tanya  : Apa saja yang bisa dikendalikan dengan Natural BVR ?

Jawab : Natural BVR adalah agen hayati mikrobia jamur yang bisa digunakan untuk mengendalikan kutu - kutuan seperti Aphids, Thrips, Bemisia sp, Myzus sp. Penggerek buah coklat, Wereng, walang sangit dll.

TANYA - JAWAB PRODUK NASA "PESTONA"

Tanya   : Apakah Pestona Itu ?

Jawab : Pestona adalah pengendali hama tanaman alami atau organik yang mengandung senyawa / unsur aktif dari berbagai jenis tumbuh - tumbuhan tertentu sebagai pengendali hama dan penyakit tanaman. Karena terbuat dari bahan alami maka pengendali hama ini bersifat mudah terurai ( biodegradable ) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman bagi manusia, ternak peliharaan dan lingkungan karena residunya mudah hilang. PESTONA dapat bersifat kontak atau sistemik.

Tanya    : Apa saja hama yang biasa dikendalikan dengan PESTONA ?

Jawab  : Hama - hama yang biasa dikendalikan dengan PESTONA antara lain : wereng, walang sangit, ulat, kutu - kutuan.